Sumatera Utara telah lama dikenal sebagai salah satu lumbung kopi terbaik di dunia, dengan dua nama besar yang selalu menjadi perbincangan para aficionado: Kopi Sidikalang dan Kopi Mandailing. Keduanya berasal dari Dataran Tinggi Bukit Barisan, namun karakteristik dan profil rasa yang ditawarkan sangat berbeda, memicu diskusi menarik di kalangan roaster dan barista global. Upaya Membandingkan Cita Rasa kedua kopi ini membantu kita memahami keragaman terroir (ciri khas tanah dan iklim) di Sumatera. Membandingkan Cita Rasa ini juga menjadi tolok ukur kualitas kopi Indonesia di pasar internasional. Melalui artikel ini, kita akan Membandingkan Cita Rasa unik dari dua varietas kebanggaan Sumatera Utara ini.
Kopi Sidikalang berasal dari daerah Dairi, dekat perbatasan Aceh dan dekat dengan Danau Toba, ditanam di ketinggian rata-rata 1.000 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Karakteristik utama Sidikalang, yang sebagian besar adalah varietas Robusta (meski kini Arabika juga populer), adalah kekuatan dan body yang tebal. Rasa yang dihasilkan seringkali dominan dark chocolate, sedikit pedas, dan memiliki aftertaste yang panjang dan kuat. Kopi ini sangat cocok bagi mereka yang menyukai kopi hitam pekat dan berani. Proses pengolahannya umumnya menggunakan metode basah atau semi-washed oleh petani lokal di Sidikalang, yang membantu menonjolkan kekuatan rasanya.
Sebaliknya, Kopi Mandailing yang berasal dari wilayah Mandailing Natal, umumnya merupakan varietas Arabika yang ditanam di ketinggian yang serupa. Kopi ini dikenal karena kelembutan dan kompleksitas rasanya. Jika Sidikalang adalah tentang kekuatan, Mandailing adalah tentang keanggunan. Mandailing menampilkan tingkat keasaman (acidity) yang lebih rendah dan body yang lebih ringan. Profil rasa sering dihiasi dengan nuansa herbal, rempah-rempah (spicy), dan sedikit sentuhan tanah (earthy), hasil dari proses pascapanen tradisional Giling Basah (wet-hulled) yang khas Sumatera. Pengekspor utama kopi ini, PT. Simalungun Kopi Jaya, telah mencatat peningkatan permintaan global sejak tahun 2023 karena profil rasanya yang unik.
Dalam upaya Membandingkan Cita Rasa, Sidikalang menawarkan pengalaman yang bold dan full-bodied, cocok untuk campuran espresso, sementara Mandailing memberikan sensasi yang smooth, kompleks, dan lebih beraroma, ideal untuk manual brewing seperti V60. Kedua kopi ini menunjukkan betapa kayanya Jejak Kerajaan alam Sumatera Utara dalam menghasilkan komoditas premium dunia.