Tragedi Tawuran di Medan: Remaja Tertembak Saat Kapolres Belawan Berupaya Melerai, Nyawa Tak Tertolong

Sebuah insiden tragis mengguncang kota Medan, Sumatera Utara, ketika upaya penegakan hukum terhadap tawuran antar pelajar berujung pada hilangnya nyawa seorang remaja. Peristiwa memilukan ini terjadi di kawasan Jalan Raya Marelan pada Minggu malam, 4 Mei 2025, sekitar pukul 23.00 WIB. Kapolres Belawan, AKBP Ruruh Wicaksono, S.I.K., S.H., M.H., dilaporkan turun langsung ke lokasi untuk membubarkan tawuran yang melibatkan sejumlah pelajar dari sekolah yang berbeda.

Menurut saksi mata dan informasi awal dari pihak kepolisian, tawuran tersebut melibatkan puluhan remaja yang menggunakan berbagai jenis senjata tajam dan benda tumpul. Situasi di lokasi kejadian sangat mencekam dan berpotensi menimbulkan korban luka yang lebih banyak. Mengetahui hal tersebut, Kapolres Belawan beserta jajarannya berupaya untuk menghentikan bentrokan dan mengamankan para pelajar yang terlibat.

Namun, dalam upaya pembubaran tawuran tersebut, terjadi insiden yang menyebabkan dua orang remaja tertembak. Salah satu korban, yang kemudian diidentifikasi sebagai Rizky Ananda, 16 tahun, siswa kelas X SMA Negeri 8 Medan, mengalami luka tembak yang parah di bagian dada. Meskipun sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi Medan dan mendapatkan penanganan intensif, nyawa Rizky Ananda tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin dini hari, 5 Mei 2025. Sementara itu, seorang remaja lainnya, Fikri Pratama, 15 tahun, siswa SMP Swasta …, dilaporkan mengalami luka ringan di bagian kaki dan masih menjalani perawatan medis.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi, melalui Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi, menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya korban dan menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi menyeluruh dan transparan terkait insiden ini. Tim khusus dari Propam Polda Sumut juga telah diterjunkan untuk mengusut prosedur penanganan tawuran dan penggunaan senjata api oleh anggota kepolisian di lapangan. Kapolres Belawan sendiri dilaporkan telah memberikan keterangan terkait kejadian tersebut dan siap untuk menjalani proses investigasi.

Tragedi ini kembali memicu keprihatinan mendalam mengenai maraknya tawuran antar pelajar di berbagai wilayah. Fenomena ini bukan hanya meresahkan masyarakat tetapi juga merenggut masa depan generasi muda.